Logo Branding Professional dituduh Plagiat? Ratusan Juta Hanya untuk Menjiplak?

Januari lalu, media sosial dan kalangan desain sedang digemparkan dengan logo/identitas salah satu branding kota di Kalimantan Timur nih. Katanya sih, itu hasil tiru/jiplak dari salah satu desainer asal negeri Paman Sam itu.

Tepat tanggal 21 Januari nih kawan, Kota Samarinda itu ulang tahun dan salah satu konsultan pembuat logo, Citiasia ikut membantu mem-branding Kota Samarinda agar lebih baik ke depannya. Dan parahnya, logo itu banyak yang mengira hasil tiruan dari logo George Bokhua, desainer asal Amerika.

Gak lama nih, takut juga menjadi permasalahan, pihak pembuat branding menjelaskan dan teguh bahwa hasil buatannya itu tidak hasil mencuri atau menjiplak, tapi hasil dari olah pikir tentang karakteristik Kota Samarinda. Berikut logonya:

Di atas adalah logo hasil dari salah satu konsultan branding di Kota Samarinda.

Dan yang berikutnya adalah logo hasil dari George Bokhua. 

Apakah kalian melihat hal yang sama? Ya! Orang-orang tidak mempermasalahkan typography atau warna, tetapi objek gabungan A dengan M yang menjembatani kata Samarinda. Sebagai klarifikasi dari pihak Citiasia melakukan pers membenarkan kalau logo tersebut 100% tidak menjiplak dan mereka berani mempresentasikan bahwa gabungan A dan M itu adalah inspirasi dari gabungan jembatan mahkota II dan IV yang ditambah garis lengkung. Di tambah dari segi warna yang tidak sama sekali menyamakan atau jiplak. (Sumber: http://kaltim.tribunnews.com)

Saya, tidak tahu menahu ya tentang logo itu, toh itu hanya ramai saja di media sosial. Saya menanggapi positif karena di dunia tentu banyak sekali orang kreatif, tentu bukan hal yang “wah” jika ada kesamaan ide tersebut.

Tentu dari kejadian yang ramai ini di kalangan desainer, kita sebagai desainer atau siapapun deh, belajar banyak yah. Branding professional itu mempunyai tanggungan yang berat dan besar, tentu kita harus prediksikan itu dan tahu cara menanggulanginya.

Dari kesamaan ornamennya juga, kita harus mengetahui teknik ATM, Amati Tiru dan Modifikasi. Jangan sampai kita ketinggalan di tahap Modifikasi, karena itu yang menjadi suatu perubahan.

saya akhiri, semoga kejadian ini diambil positif oleh masyarakat dan menjadi pelajaran baik untuk kita semua.